1. Sistem Religi Negara Jepang
Penganut agama di Jepang menurut Kementerian
Pendidikan Jepang: Shinto sekitar 107 juta orang, agama
Buddha sekitar 89 juta orang, Kristen danKatolik sekitar 3
juta orang, serta agama lain-lain sekitar 10 juta orang (total seluruh penganut
agama: 290 juta orang). Total penganut agama di Jepang hampir dua kali lipat
dari total penduduk Jepang. Penganut agama Shinto dan Buddha dalam berbagai
sekte saja sudah mencapai 200 juta. Total penganut agama di Jepang
melebihi jumlah penduduk disebabkan cara pengumpulan data dan tradisi beragama
orang Jepang.
Statistik disusun berdasarkan angket yang diisi secara
sukarela oleh organisasi keagamaan yang dengan sengaja mengisi jumlah penganut
yang dimiliki masing-masing organisasi secara berlebih-lebihan.
Sebagian besar orang Jepang menganut lebih dari satu agama
dan sepanjang tahunnya mengikuti ritual dan perayaan dalam berbagai agama.
Mayoritas orang Jepang dilahirkan sebagai penganut Shinto,
merayakan Shichi-Go-San, hatsumōde,
dan matsuri di kuil Shinto. Ketika menikah, sebagian di
antaranya menikah dalam upacara pernikahan Kristen. Penghormatan
terhadap arwah leluhur dinyatakan dalam perayaan Obon, dan ketika
meninggal dunia dimakamkan dengan upacara
pemakaman agama Buddha.
Di luar dua agama tradisional tersebut, saat ini banyak
orang Jepang beralih ke berbagai gerakan keagamaan populer, yang biasa
dikelompokkan dengan nama “Agama-agama Baru” (Shinshūkyō).
Agama-agama ini memiliki unsur-unsur Shinto, Buddha, dan takhayul lokal, dan
sebagian telah berkembang untuk memenuhi kebutuhan sosial kelompok-kelompok
masyarakat. Salah satu yang terkenal adalah Sokka Gakkai, suatu aliran Buddha
yang didirikan pada tahun 1930 dan memiliki moto kedamaian, budaya, dan
pendidikan.
Agama-agama baru lainnya, antara lain adalah Aum
Shinrikyo, Gedatsu-kai, Kiriyama Mikkyo, Kofuku no Kagaku, Konkokyo, Oomoto,
Laboratorium Gelombang-Pana, PL Kyodan, Seicho no Ie, Sekai Mahikari Bunmei
Kyodan, Sekai kyūsei kyō, Shinreikyo, Sukyo Mahikari, Tenrikyo, dan Zenrinkyo.
2. Sistem Organisasi Kemasyarakatan
PARTAI BARU RAKYAT
Partai Baru Rakyat (国民新党 Kokumin Shintō?, berdiri 17 Agustus 2005) adalah
partai politik konservatif di Jepang. Dalam bahasa Jepang, nama partai ini
disingkat sebagai Kokumin, sedangkan dalam bahasa
Inggris, nama partai ini disebut The People’s New Party atau
PNP.
Partai ini didirikan tahun 2005 oleh Tamisuke
Watanuki dan Shizuka Kamei dari Partai Demokrat
Liberal yang menentang RUU SwastanisasiJapan Post. Hideaki
Tamura juga keluar dari Partai Demokratik Jepang (DPJ) karena
tidak senang dengan Kebijakan Pertahanan Nasional Jepang (Anzen Hoshō Seisaku) dan bergabung dengan Partai Baru
Rakyat yang baru dibentuk.
PARTAI DEMOKRATIK LIBERAL
Partai Demokratik Liberal atau Partai Liberal Demokrat (LDP; 自由民主党 Jiyū Minshutō, dan sering disingkat sebagai 自民党 Jimin-tō) adalah
salah satu partai politik di Jepang. Didirikan pada
tahun 1955, partai ini merupakan partai konservatif sayap
kanan terbesar di Jepang dan mendukung kebijakan-kebijakan ekonomi
neoliberal.
Pemimpin LDP sejak 22 November 2008 adalah Taro Aso.
Partai Demokratik Jepang (民主党 Minshutō?) atau Partai Demokrat Jepang (bahasa
Inggris: Democratic Party of Japan atau DPJ) adalah salah satu partai
politik di Jepang. Partai ini merupakan partai terbesar nomor dua
setelah Partai Demokrat Liberal, sekaligus partai oposisi terbesar di
Jepang. Berdasarkan hasil pemilu 29 Juli 2007, Partai Demokratik
Jepang memperoleh kursi terbanyak di Majelis Tinggi Jepang.
Partai Demokratik Jepang dibentuk dari penggabungan Partai
Demokratik Jepang (Minshutō) yang lama
(1996-1998), Partai Pemerintahan Rakyat (Minseitō atau Good Governance Party), Partai Fraternitas
Baru (Shintō Yūai atau New Fraternity Party),
dan Serikat Reformasi Demokrat (Minshu Kaikaku Rengō atau Democratic Reform Union).
Bulan September 2003, Partai
Liberal (1998-2003) ikut bergabung. Dalam Pemilihan Majelis Tinggi
Jepang bulan Juli 2004, Partai Demokratik Jepang menjadi partai
oposisi pertama dalam sejarah Jepang yang berhasil memperoleh kursi terbanyak
(50 kursi) dalam Majelis Tinggi. DalamPemilihan Majelis Tinggi Jepang (29
Juli 2007), Partai Demokratik Jepang memperoleh 60 kursi, sekaligus untuk
pertama kali berhasil menjadi partai mayoritas di Majelis Tinggi sejak partai
ini didirikan.
Faksi Garis Poros Oposisi (Tairitsu Jiku Rosen)
pimpinan sekjen Ichiro Ozawa bermaksud menguatkan kesan bahwa partai
ini berbeda dari Partai Demokrat Liberal (LDP). Faksi Garis Usul Tandingan (Taian Rosen) pimpinan mantan ketua Seiji
Maehara dengan anggota muda dari kelompok neokonservatif bermaksud
bersaing dengan LDP dalam soal usulan kebijakan politik. Selain itu, partai ini
memiliki faksi kiri-tengah yang dipimpin wakil juru bicara Majelis
Tinggi, Takahiro Yokomichi.
Pada tanggal 29 Juli 2007, Partai Demokrat
Liberal kalah telak dalam pemilu Majelis Tinggi Jepang sehingga
majelis tinggi kini dikuasai Partai Demokratik yang sebelumnya menjadi pihak
oposisi.
3. Ilmu Pengetahuan
Ilmu Pengetahuan
Sebagaimana telah diketahui bahwa Jepang merupakan negara
yang terkenal dengan kecanggihan ilmu pengetahuan yang dimilikinya. Jepang
merupakan negara yang sangat kreatif dan memanfaatkan teknologi sebagai
kekuatan utama untuk menghadapi persaingan global yang kian mengetat—terutama
untuk bersaing dengan negara-negara maju semisal AS, Eropa, Cina dan lainnya.
Makanya fakta yang terjadi di dalam masyarakat Jepang
sendiri selain sangat menjunjung tradisi dan nilai-nilai leluhurnya, juga
begitu mengagungkan teknologi yang dianggap sebagai substansi kehidupan.
Sehingga dengan demikian tak heran kalau produk-produk teknologi Jepang makin
menguasai pasar dunia tanpa bisa dicegah. Dan salah satu bukti bahwa teknologi
merupakan salah satu keunggulan Jepang ialah dengan adanya Yokohama Science
Cemtre yang bisa dikunjungi oleh para wisatawan. Setiap wisatawan yang datang
kesini akan mendapatkan pengalaman unik dan belajar tentang ilmu pengetahuan.
Yokohama Science Cemtre merupakan tempat terbaik untuk Anda
dan keluarga, terlebih yang sudah memiliki anak dalam rangka menambah
pengetahuan. Museum ini sengaja dibuat dengan pola interaktif antara pengunjung
dengan para pekerja disini. Biasanya ada pameran-pameran kecil yang lumrah
melemparkan pertanyaan-pertanyaan seputar tema teknologi dan ilmu pengetahuan
untuk dijawab oleh setiap pengunjungnya. Sehingga dengan demikian, tempat ini
merupakan lokasi yang tepat untuk menghibur diri dan keluarga serta menambah
pemahaman mengenai ilmu pengetahuan.
Beberapa alat peraga secara lengkap terdapat di Yokohama
Science Centre ini. Misalnya saja ada kubah miring sekitar 30 derajat dengan
diameternya sekitar 20 cm. Benda tersebut merupakan planetarium yang memiliki
sistem video dengan proyeksi tambahan dan sistem audio. Dan masih banyak alat
peraga ilmu pengetahuan yang dapat memompa pengetahuan ke dalam otak Anda.
Untuk mencapai tempat ini bisa menaik kereta api ke Stasiun Yokodai yang akan
memakan waktu sekitar 20 menit perjalanan. Dari situ, Anda hanya perlu berjalan
kaki sekitar 3 menit saja menuju ke museum.
Jepang, sebagai negara maju, memiliki tingkat pengetahuan
yang tinggi. Hal ini disebabkan karena minat baca dan rasa ingin tahu
masyarakatnya yang tinggi, dan didukung oleh banyaknya bahan bacaan mengenai
sains yang dapat dibeli dengan harga yang murah. Buku-buku ini daintaranya ada
yang ditulis oleh ilmuwan (saintis) Jepang dan ada yang merupakan terjemahan.
Buku-buku ini tidak hanya merupakan “text book” yang digunakan oleh mahasiswa
dan pelajar, tetapi juga ada buku sains yang ditulis secara populer, yang
ditujukan untuk masyarakat luas.
Selain itu, media masa, baik media cetak maupun media
elektronik, juga memberikan kontribusi yang banyak dalam peningkatan
pengetahuan masyarakat di Jepang, melalui pemberian informasi di bidang sains.
The Asahi Shimbun misalnya, merupakan salah satu koran yang selalu memberikan
informasi tentang perkembangan sains yang disampaikan secara popular. Begitu
juga koran-koran lainnya.
Media elektronik juga memiliki program-program yang
berisikan informasi tentang sains. NHK Education TV (Nippon Housou Kyoku
Kyouiku Terebi), adalah stasiun TV milik pemerintah khusus untuk bidang
pendidikan. Tujuan pendirian TV ini adalah untuk meningkatkan pendidikan dan
pengetahuan masyarakat Jepang. Hampir setiap hari ada program pengenalan sains,
mulai dari tingkat dasar sampai pada tingkat sains yang mutakhir (advanced).
Selain itu, TV swasta lainnya juga menyiarkan program-program yang bersifat
saintifik. Semua program ini disajikan sedemikian rupa sehingga orang awampun
mudah mengerti.
Dalam penyebaran luasan informasi tentang sains ini, science
writer memegang peranan yang penting. Banyaknya buku atau tulisan
mengenai sains berbanding lurus dengan jumlah science writer.
Karenanya, banyaknya buku sains yang beredar di Jepang menunjukan
banyaknya science writer yang ada di Jepang. Walaupun
demikian, ternyata pemerintah Jepang masih belum puas dengan kondisi tersebut.
Mereka menginginkan jumlah science writer bertambah lagi,
terutama dari kalangan saintis itu sendiri.
Untuk tujuan tersebut, baru-baru ini pemerintah Jepang,
khususnya Kementrian Pendidikan, memutuskan untuk mendidik calon science
writer. Hal ini ditetapkan dengan pertimbangan sains yang semakin lama
semakin dalam dan rinci akan sulit dimengerti dan dipahami oleh masyarakat jika
tidak diterjemahkan ke dalam bahasa yang merakyat. Science writer ini
diharapkan dari kalangan peneliti dan saintis. Mereka diharapkan tidak hanya
mempublikasikan hasil penelitiannya pada jurnal ilmiah/sains, tetapi juga pada
media lain yang mudah didapatkan masyarakat banyak. Dengan demikian, penelitian
yang dibiayai oleh rakyat dengan jumlah dana yang besar (\ 180 miliar/tahun =
Rp. 14,4 triliun/tahun) dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.
4. Sistem Mata Pencaharian Hidup dan Sistem Ekonomi
Sistem Ekonomi Negara Jepang
Sejak periode Meiji (1868 – 1912), Jepang mulai menganut
ekonomi pasar bebas dan mengadopsi sistem Kapitalisme model Inggris dan Amerika
Serikat.
Perekonomian pasar bergantung pada kapitalisme dan
perusahaan swasta untuk menciptakan sebuah lingkungan dimana produsen dan
konsumen bebas menjual dan membeli barang yang mereka inginkan (dalam batasan
tertentu). Akibatnya adalah barang yang di produksi dan harga yang berlaku
ditentukan oleh mekanisme penawaran-permintaan. Penjual berhak menjual
berapapun harga barang yang di jualnya, dan pembeli berhak memilih barang yang
mana yang akan dia beli.
Mata Pencaharian Jepang
Jepang termasuk negara industri terbesar didunia, dari
barang keperluan sehari-hari seperti sumpit, sampai industri berat seperti
pembuatan kapal. Oleh karena itu, banyak orang jepang yang bekerja sebagai
karyawan. Para karyawan perusahaan menghabiskan banyak waktu di kantor dan
sering kali harus menempuh jarak jauh dari rumah ketempat kerjanya. Sama
seperti di Indonesia, terkadang perusahaan mengalihtugaskan karyawan kecabang
dikota lain.
Meskipun perindustrian sudah sangat maju, masyarakat Jepang tidak meninggalkan mata pencaharian primer seperti pertanian dan perikanan. Selain itu ada juga banyak bisnis kecil, seperti usaha milik keluarga, sanggar seni, restoran kecil, serta toko di lingkungan perumahan. Bisnis demikian acapkali merupakan bisnis keluarga yang diwariskan turun temurun dari generasi ke generasi.
Komposisi tenaga kerja Jepang banyak mengalami perubahan. Jumlah perempuan yang bekerja sebagai karyawan tetap di perusahaan mengalami peningkatan dibandingkan sebelumnya. Berbeda dengan generasi sebelumnya yang berpendapat bahwa sering berpindah kerja itu tidak baik, generasi muda jepang saat ini lebih sering berpindah kerja.
Banyak mahasiswa, ibu rumah tangga, dan orang-orang tua yang sudah pensiun yang melakukan pekerjaan paruh waktu, misalnya sebagai petugas kebersihan, penjaga toko, kasir dan sebagainya. Ada juga siswa SLTA yang bekerja paruh waktu, namun tidak banyak karena kesibukan sekolah.
Meskipun perindustrian sudah sangat maju, masyarakat Jepang tidak meninggalkan mata pencaharian primer seperti pertanian dan perikanan. Selain itu ada juga banyak bisnis kecil, seperti usaha milik keluarga, sanggar seni, restoran kecil, serta toko di lingkungan perumahan. Bisnis demikian acapkali merupakan bisnis keluarga yang diwariskan turun temurun dari generasi ke generasi.
Komposisi tenaga kerja Jepang banyak mengalami perubahan. Jumlah perempuan yang bekerja sebagai karyawan tetap di perusahaan mengalami peningkatan dibandingkan sebelumnya. Berbeda dengan generasi sebelumnya yang berpendapat bahwa sering berpindah kerja itu tidak baik, generasi muda jepang saat ini lebih sering berpindah kerja.
Banyak mahasiswa, ibu rumah tangga, dan orang-orang tua yang sudah pensiun yang melakukan pekerjaan paruh waktu, misalnya sebagai petugas kebersihan, penjaga toko, kasir dan sebagainya. Ada juga siswa SLTA yang bekerja paruh waktu, namun tidak banyak karena kesibukan sekolah.
5. Sistem Teknologi dan Peralatan
Jepang adalah kota terbaik dan patut di contoh,Jepang
mempunyai motivasi untuk bangkit karna masa lalu bom hirosima dan nagasaki,
negara jepang satu-satunya yang mempertunjukan kegananas nuklir setelah di
ledekkan.
Berbagi pelajaran di kembangkan hanya untuk memperkenalkan nuklir ke seluruh dunia dampak bahayanya.
Jepang tidak memproduksi nuklir hanya menganjurkan untuk tidak membuat nuklir.
Berbagi pelajaran di kembangkan hanya untuk memperkenalkan nuklir ke seluruh dunia dampak bahayanya.
Jepang tidak memproduksi nuklir hanya menganjurkan untuk tidak membuat nuklir.
Jepang mempunyai kereta angkutan masal tercepat didunia
setelah francis jepang lalu china yang terahir.
seiring dengan berkembangnya teknologi kelistrikan dan magnet yang semakin maju, dibuatlah kereta api magnet yang memiliki kecepatan sangat tinggi, dikenal sebagai kereta MagLev (MAGnetically LEVitated
seiring dengan berkembangnya teknologi kelistrikan dan magnet yang semakin maju, dibuatlah kereta api magnet yang memiliki kecepatan sangat tinggi, dikenal sebagai kereta MagLev (MAGnetically LEVitated
Badan Ruang Angkasa Jepang yang dikenal dengan nama Japan
Aerospace Exploration Agency (JAXA) pada tanggal 22 Pebruari 2006 telah
meluncurkan Astro F satelit ruang angkasa infra merah Jepang yang pertama
dengan menggunakan roket M5.No.8. Peluncuran telah berjalan sesuai dengan orbit
yang direncana semula.
Roket M5. No.8 memuat satelit ruang-angkasa infra merah yang
diluncurkan di Pusat Observasi Antariksa Uchinoura, Kota Kimotsugi, Prefektur
Kagoshima tanggal 22 Pebruari 2006
Dengan teleskop infra merahnya yang berdiameter kl. 70 Cm
mengobservasi seluruh penjuru angkasa luar dan membuat gambar ruang-angkasa
yang akan menunjukkan keberadaan posisi benda-benda ruang angkasa. Bila
dibandingkan dengan satelit-satelit lainya seperti satelit Amerika Serikat
kurang-lebih 25 tahun lalu saat pertama kali satelit telah membuat
gambar (pemetaan) ruang angkasa, maka dengan satelit Jepang yang dilengkapi
dengan teleskop infra merah ini dapat menghasilkan 10 kali lipat kualitas gambar
(pemetaan) yang jauh lebih tinggi, dan diharapkan akan ditemukan jutaan
benda-benda angit yang selama ini belum pernah diketahui. Juga dapat menangkap
gambar (mendeteksi) planet(bintang) bersuhu rendah, memberikan tantangan
untuk
mengungkapkan tabir misteri kelahiran planet-planet.Pembuatan satelit ini telah memakan biaya kurang-lebih 12 Milyar Yen
mengungkapkan tabir misteri kelahiran planet-planet.Pembuatan satelit ini telah memakan biaya kurang-lebih 12 Milyar Yen
Gema teknologi nano sebagai teknologi di masa depan telah
menyedot perhatian yang luar biasa,
Sebagai negara yang maju dalam bidang industri, Jepang
mempunyai perhatian khusus dalam pengembangan teknologi nano. Tulisan ini
memfokuskan perkembangan teknologi nano di Jepang, terutama dari sisi titik
berat penelitian dan model bisnis teknologi nano.
Dalam rangka menyambut gaung teknologi nano, pada bulan Juni
tahun 2002, pemerintah Jepang melalui kementrian pendidikan, olah raga, sains
dan teknologi (monbukagakushou), mengeluarkan sebuah laporan berisi arah
penelitian dan pengembangan bidang material dan teknologi nano. Laporan
tersebut secara garis besar berisi 3 hal. Pertama, titik berat tema-tema riset
di bidang tersebut. Kedua, organisasi training SDM peneliti. Dan ketiga, arah
industrilisasi ke depannya. Dalam laporan tersebut, muncul 25 tema besar di
antaranya : nano device untuk generasi baru IT, single
molecular sensing device, bio-molecular device denganself-assembled
method, soft nano-machine, drug delivery, dan
lain-lain. Tema-tema ini akan menjadi perhatian utama dalam pengembangan
teknologi nano di Jepang sekarang dan masa depan.
Penelitian teknologi nano di Jepang tidak hanya dilakukan di
universitas atau institusi penelitian lainnya, tetapi juga di industri.
Perindustrian di Jepang telah menyadari bahwa teknologi nano mempunyai peluang
besar masuk ke dalam pasaran bisnis, terutama untuk 10 sampai 20 tahun mendatang.
Namun demikian, dalam kenyataannya, industri dengan garapan teknologi nano yang
langsung berhubungan dengan bisnis masih belum banyak (sekitar 45 venture
bisnis tahun 2003). Hal ini masih kalah dengan Amerika yang telah
mempunyai venture teknologi nano dalam jumlah yang lebih
banyak, yaitu sekitar 51 venture bisnis tahun 2003. Kondisi di
Amerika tersebut disebabkan karena bisnis teknologi nano tidak hanya dilakukan
oleh industri, tetapi juga ditunjang oleh venture bisnis universitas sebagai
lembaga transfer teknologi dari universitas.
Tiap negara mempunyai model dan arah tersendiri dalam
pengembangan bisnis teknologi nano. Jepang sendiri setidaknya mempunyai 3 model
yang akan dikembangkan. Pertama, model general trading company, yaitu model
kombinasi antara hasil riset dasar dengan komponen teknik produksi. Dengan
metode ini, penelitian teknologi nano diharapkan tidak hanya berhenti sebagai
hasil riset saja, tetapi juga bisa menghasilkan produk, yang akhirnya bermuara
pada bisnis.
Model kedua adalah venture di dalam
industri. Dalam dunia industri, penelitian dan pengembangan teknologi mutakhir
di Jepang biasanya dilakukan oleh industri-industri besar. Karena itu, mereka
mempunyai banyak knowhow tentang teknologi tersebut, terutama
untuk penelitian-penelitian dasar. Tetapi, untuk menyambungkan teknologi nano
dengan industrilalisasi, tidak cukup dengan kondisi penelitian selama ini.
Kecepatan dan manuver khusus diperlukan untuk pengembangan teknologi nano ini.
Untuk itu, para industri cenderung memisahkan teknologi nano dari bidang
garapan lainnya, dan kemudian mendirikan venture di dalam industri untuk
mengakselerasi pengembangan teknologi nano tersebut. Sebagai contoh adalah apa
yang dilakukan perusahaan Hitachi dengan mendirikan Mu-solution venture
company atau perusahaan Mitsui dengan Carbon Nanotec Research
Institute.
Model ketiga adalah pemikiran memasukkan teknologi nano ke
dalam restrukturisasi bisnis industri. Akhir-akhir ini, satu kunci penting
dalam manajemen industri adalah pemilihan garapan dan konsentrasi. Industri,
cenderung untuk memilih bidang garapan tertentu dan berkonsentrasi/fokus di
sana agar menjadi yang terbaik di bidang garapannya. Tetapi, pemilihan garapan
dan konsentrasi ini belum lah cukup jika tidak diikuti dengan inovasi perluasan
bisnis baru. Dalam hal ini, teknologi nano muncul ke permukaan dan semakin
bertambah dari waktu ke waktu.
Demikian gambaran global perkembangan teknologi nano di
Jepang, yang dari geliatnya kita bisa melihat begitu seriusnya Jepang tidak mau
kalah dari negara lain, dan ingin menguasai pasar teknologi nano.
Referensi
1. Nanotech and business by Ishikawa Masamichi, 2003
2. Nanoteku-katsuyogijutsu-no-subete by Kawai Tomoji, 2002.
3. Referensi lain
1. Nanotech and business by Ishikawa Masamichi, 2003
2. Nanoteku-katsuyogijutsu-no-subete by Kawai Tomoji, 2002.
3. Referensi lain
6. Bahasa
Bahasa Jepang
Bahasa Jepang, (日本語; romaji: Nihongo) merupakan
bahasa resmi di Jepang dan jumlah penutur 127 juta jiwa.
Bahasa Jepang juga digunakan oleh sejumlah penduduk negara
yang pernah ditaklukkannya seperti Korea dan Republik Cina. Ia juga dapat
didengarkan di Amerika Serikat (California dan Hawaii) dan Brasil akibat
emigrasi orang Jepang ke sana. Namun keturunan mereka yang disebut nisei (二世,
generasi kedua), tidak lagi fasih dalam bahasa tersebut.
Bahasa Jepang terbagi kepada dua bentuk yaitu Hyoujungo (標準語),
pertuturan standar, dan Kyoutsugo (共通語), pertuturan umum. Hyoujungo adalah
bentuk yang diajarkan di sekolah dan digunakan di televisi dan segala
perhubungan resmi.
Lafal vocal
Bahasa Jepang mempunyai 5 huruf
vokal yaitu /a/, /i/, /u/, /e/, dan /o/.
Lafal vokal bahasa Jepang mirip bahasa Melayu. Contohnya:
/a/ seperti “bapa”
/i/ seperti “ibu”
/u/ seperti “urut”
/e/ seperti “esok”
/o/ seperti “obor”
Tulisan bahasa Jepang
Tulisan bahasa Jepang berasal dari tulisan bahasa China (漢字/kanji) yang diperkenalkan pada abad keempat Masehi.
Sebelum ini, orang Jepang tidak mempunyai sistem penulisan sendiri.
Tulisan Jepang terbagi kepada tiga:
aksaraKanji (漢字) yang berasal dari China
aksaraHiragana (ひらがな) dan
aksaraKatakana (カタカナ); keduanya berunsur daripada tulisan kanji dan dikembangkan pada abad kedelapan Masehi
oleh rohaniawan Buddha untuk membantu melafazkan karakter-karakter China.
Kedua aksara terakhir ini biasa disebut kana dan keduanya
terpengaruhi fonetik Bahasa Sanskerta. Hal ini masih bisa dilihat dalam urutan
aksara Kana. Selain itu, ada pula sistem alihaksara yang disebut romaji.
Bahasa Jepang yang kita kenal sekarang ini, ditulis dengan
menggunakan kombinasi aksara Kanji, Hiragana, dan Katakana. Kanji dipakai untuk
menyatakan arti dasar dari kata (baik berupa kata benda, kata kerja, kata
sifat, atau kata sandang). Hiragana ditulis sesudah kanji untuk mengubah arti
dasar dari kata tersebut, dan menyesuaikannya dengan peraturan tata bahasa
Jepang.
Kana
Aksara Hiragana dan Katakana (kana) memiliki urutan seperti
dibawah ini, memiliki 46 set huruf masing-masing. Keduanya (Hiragana dan
Katakana) tidak memiliki arti apapun, seperti abjad dalam Bahasa Indonesia,
hanya melambangkan suatu bunyi tertentu, meskipun ada juga kata-kata dalam
bahasa Jepang yang terdiri dari satu ‘suku kata’, seperti me (mata), ki (pohon), ni (dua), dsb. Abjad ini diajarkan pada tingkat
pra-sekolah (TK) di Jepang.
Kanji
Banyak sekali kanji yang diadaptasi dari Tiongkok, sehingga
menimbulkan banyak kesulitan dalam membacanya. Dai Kanji
Jiten adalah kamus kanji terbesar yang pernah dibuat, dan
berisi 30.000 kanji. Kebanyakan kanji sudah punah, hanya terdapat pada kamus,
dan sangat terbatas pemakaiannya, seperti pada penulisan suatu nama orang.
Oleh karena itu Pemerintah Jepang membuat suatu peraturan
baru mengenai jumlah aksara kanji dalam Joyō Kanji atau kanji sehari-hari yang
dibatasi penggunaannya sampai 1945 huruf saja. Aksara kanji melambangkan suatu
arti tertentu. Suatu Kanji dapat dibaca secara dua bacaan, yaitu Onyōmi
(adaptasi dari cara baca China) dan Kunyōmi (cara baca asli Jepang). Satu kanji
bisa memiliki beberapa bacaan Onyomi dan Kunyomi.
Tanda baca
Dalam kalimat bahasa Jepang tidak ada spasi yang memisahkan
antara kata dan tidak ada spasi yang memisahkan antara kalimat. Walaupun bukan
merupakan tanda baca yang baku, kadang-kadang juga dijumpai penggunaan tanda
tanya dan tanda seru di akhir kalimat.
Tanda baca yang dikenal dalam bahasa Jepang:
。(句点/kuten)
Fungsinya serupa dengan tanda baca titik yakni untuk mengakhiri kalimat.
、(読点/toten)
Fungsinya hampir serupa dengan tanda baca koma yakni untuk memisahkan
bagian-bagian yang penting dalam kalimat agar lebih mudah dibaca
Tata bahasa
Tata kalimat dalam Bahasa Jepang memakai aturan
subyek-obyek. Subyek, obyek dan relasi gramatika lainnya biasa ditandai dengan
partikel, yang menyisip di kalimat dan disebut posisi akhir (postposition).
Struktur dasar kalimat memakai cabang topik. Contohnya adalah, Kochira-wa
Tanaka-san desu (こちらは田中さんです). Kochira (“ini”) merupakan topik dari kalimat ini.
Kata kerjanya ialah “desu” yang berarti “it is” dalam
bahasa Inggris. Dan yang terakhir, Tanaka-san desu merupakan
cabang atau komentar dari topik ini.
Partikel
Bahasa Jepang juga memiliki beberapa partikel yaitu:
が ga untuk bentuk nominatif
に ni untuk bentuk dativ.
の no untuk bentuk genital
を o untuk bentuk akusatif
Kesopanan
Biasanya untuk menghormati orang yang lebih tinggi, seperti
kepada menteri atau direktur, dipakai bahasa Jepang sopan yang disebut (丁寧語) teineigo. Untuk
menyebut nama menteri, diakhiri dengan partikel -sama atau -sangi. Contoh: Katsumoto-sangi (勝本ー参議). Untuk berkenalan, kita harus menggunakan bentuk
bahasa sopan. Tapi, kalau sudah akrab, kita boleh memakai bahasa umum.
Kosa kata
Bahasa Asli Jepang yaitu berasal dari bahasa asli pemukim
Jepang zaman dahulu disebutyamato kotoba (大和言葉 ) yang berarti kosa kata Yamato. Kosakata Jepang
sebagian besar berakar atau berasal dari Cina disebut kango (漢語) yang
masuk pada abad ke-5 lewat Semenanjung Korea. Jepang banyak mengadopsi kosakata
dari bahasa Inggris, kata-kata adopsi ini umumnya ditulis menggunakan huruf
katakana. Contoh: マイカー (maikaa – sama dengan pelafalan “my car”) yang
berarti “mobil saya”.
7. Kesenian
Berbagai Kesenian Jepang
Negara Jepang tidak memiliki wilayah yang luas seperti
Indonesia, namun Jepang memiliki beragam kesenian yang menarik. Berikut adalah
kesenian jepang :
Bonsai
Bonsai adalah seni untuk mengatur tanaman-tanaman dalam pot
bunga layaknya pohon berukuran besar. Pemilik tanaman bisa mengatur tanamannya
(pohon kerdil/ kecil) dengan bentuk sesuai dengan yang diinginkan. Bonsai ini
sangat terkenal, bahkan hingga di luar Jepang. Di Indonesia sendiri, kesenian
bonsai sudah mewabah ke semua lapisan masyarakat.
Kabuki
Kabuki bisa juga disebut dengan teater (bila di Indonesia)
dengan pemain yang semuanya berdandan sangat menor dengan warna-warna menyolok.
Tentu saja kabuki ini tak memiliki karakter laki-laki. Karakter tokoh di kabuki
adalah perempuan itu sebabnya dilambangkan dengan “menor”. Bilapun pemainnya
ada yang lak-laki, mereka harus rela didandani sebagai perempuan.
Noh
Bila di Indonesia, Noh disebut dengan teater musikal atau
pertunjukan teater yang pemainnya tak hanya berdialog satu sama lain, melainkan
juga menyanyi.
Kyogen
Bila di Indonesia, Kyogen mirip dengan ketoprak atau teater
yang disajikan dengan hal-hal yang bersifat lucu dan membuat tertawa para
penontonnya.
Bunraku
Bunraku adalah teater yang pemainnya bukan manusia melainkan
boneka. Biasanya boneka yang dimainkan tersebut diiringi dengan iringan musik
yang sangat merdu.
Sado
Sado merupakan salah satu kesenian Jepang yang sangat
terkenal di seluruh dunia. Sado adalah seni atau upacara meminum teh. Tak
sembarang membuat dan meminum teh, karena dalam upacara minum teh ini proses
pembuatan tehnya saja cukup lama, yakni 3 jam.
Ikebana
Ikebana merupakan seni merangkai bunga. Kesenian ini juga
sangat terkenal hingga ke seluruh penjuru dunia.
Masyarakat Jepang memiliki kebanggaan tersendiri terhadap
budaya mereka. Meskipun zaman telah berubah, mereka tidak pernah meninggalkan
kebudayaan Jepang yang telah mengakar kuat dalam diri mereka.
Dalam membuat Ikebana, terdapat juga gaya dalam cara
merangkainya. Gaya tersebut adalah sebagai berikut:
Rikka. Pada gaya perangkaian Rikka, bunga diatur berdiri
tinggi dengan batang utama yang didampingi 2 buah batang yang lebih pendek.
Para bangsawan Jepang di tahun 1560 – 1600 suka membuat dekorasi Ikebana Rikka
yang besar untuk mendekorasi istananya. Gaya Ikebana Rikka sendiri dikembangkan
sebagai sebuah ekspresi penganut Budha akan keindahan alam.
Nageire. Gaya perangkaian bunga Nageire memiliki sebuah ciri
khas, yakni tangkai-tangkai yang diikat kuat-kuat sehingga membentuk rangkaian
bunga asimetris berbentuk segitiga. Gaya Ikebana Nageire dikembangkan sebagai
kesenian Jepang Ikebana khusus untuk mendekorasi ruangan upacara minum teh.
Seika atau Shoka. Ikebana gaya Shoka hanya memiliki 3 elemen
ranting, yang diibaratkan sebagai surga, bumi, dan manusia. Gaya penataannya
lebih sederhana dan minimalis, sehingga kecantikan elemen-elemen bunga lebih
terpancarkan.
Jiyuka. Jiyuka adalah gaya Ikebana yang sangat mengizinkan
pelakunya bebas berkreasi. Tidak harus menggunakan bunga, bahan-bahan apa pun
boleh digunakan pada gaya Jiyuka.
Seiring dengan perkembangan zaman, gaya merangkai bunga
dalam kesenian Jepang Ikebana semakin modern. Di abad ke-20, berkembang
gaya-gaya lain dari berbagai aliran Ikebana. Beberapa gaya perangkaian bunga
Ikebana modern tersebut adalah:
Gaya Moribana tegak lurus. Ini adalah gaya perangkaian
paling mendasar dari kesenian Ikebana. Kata Moribana sendiri berarti “bunga
yang ditumpukkan”.
Gaya Moribana miring. Ini adalah kebalikan dari gaya
Moribana tegak lurus. Pada gaya Moribana miring, bunga dirangkai berdasarkan
peletakannya di wadah atau berdasarkan bentuk ranting-rantingnya. Jika ranting-ranting
tersebut terlihat indah saat dicondongkan, maka gaya ini akan dipilih.
Dibandingkan gaya Moribana tegak lurus yang berkesan kaku, gaya ini berkesan
lebih lembut.
Gaya Nageire miring. Pada Ikebana gaya ini bunga ditempatkan
di sebuah wadah tinggi bermulut sempit (seperti vas). Nageire sendiri secara
harfiah berarti “memasukkan”. Ini adalah bentuk Ikebana sederhana yang hanya
terdiri dari setangkai bunga.
Gaya Nageire miring. Gaya ini menunjukkan fleksibilitas dan
sentuhan lembut. Cocok bagi pemula Ikebana.
Gaya Nageire mengalir. Pada rangkaian ini, tangkai utama
menggantung lebih rendah dari bibir vas. Bahan-bahan yang fleksibel akan
menghasilkan efek yang indah berdampingan dengan bunga.
Sumber :
http://www.anneahira.com/kesenian-jepang-14388.htm
http://id.wikipedia.org/
http://dandelionmerah.wordpress.com/2010/09/23/kemajuan-teknologi-dan-ilmu-pengetahuan-di-jepang/
http://jepang.panduanwisata.com/2012/08/08/mengunjungi-pusat-ilmu-pengetahuan-yokohama/
http://www.kamusilmiah.com/teknologi/teknologi-nano-di-jepang/
http://www.kamusilmiah.com/pendidikan/peran-science-writer-untuk-kemajuan-bangsa/