II. KEGIATAN EKONOMI KONSUMEN DAN PRODUSEN
A.Konsumsi
1.Pengertian Konsumsi

Konsumsi
 adalah suatu kegiatan yang bertujuan mengurangi atau menghabiskan nilai
 guna suatubarang dan jasa dalam rangka untuk memenuhi kebutuhan hidup. 
Sedangkan konsumen adalah orang yang mengkonsumsi barang dan jasa hasil 
produksi untuk memenuhi kebutuhannya.
Ciri-ciri barang konsumsi
a.Barang konsumsi untuk mempeorlehnya diperlukan pengorbanan (barang ekonomi)
b.Barang konsumsi dikerjakan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia.
c.Manfaat nilai atau jumlah barang yang digunakan tersebut akan habis sekaligus atau berangsur-angsur.
Benda atau barang konsumsi dapat dibedakan sebagai berikut
a.Barang yang habis dalam sekali pemakaian, misalnya makanan, minuman, dan obat-obatan.
b.Barang yang pemakaiannya berulang-ulang atau dalam waktu relative lama, misalnya pakaian, sepatu dan tas.
Tujuan kegiatan konsumsi
a.Mengurangi nilai guna suatu barang dan jasa secara bertahap.
b.Menghabiskan atau mengurangi nilai guna suatu barang sekaligus.
c.Memuaskan kebutuhan jasmani dan rohani
 
2. Manfaat dan Nilai Suatu Barang
Barang dan jasa mempunyai nilai guna atau manfaat apabila dikonsumsi untuk memenuhi kebutuhan manusia.
a. Nilai pakai, yaitu kemampuan suatu barang untuk dipakai dalam memenuhi kebutuhan manusia.
Nilai pakai dapat dibedakan sebagai berikut.
1) Nilai pakai subjektif, yaitu nilai yang diberikan oleh seseorang 
terhadap suatu barang karena barang tersebut dapat digunakan untuk 
memenuhi kebutuhan sendiri. Misalnya cangkul bagi petani, gergaji bagi 
tukang kayu.
2) Nilai pakai objektif, yaitu kemampuan suatu barang secara umum untuk 
dipakai dalam memenuhi kebutuhan manusia, misal : pakaian, rumah, dan 
sepeda.
b. Nilai tukar yaitu kemampuan suatu barang untuk dapat ditukarkan dengan barang atau jasa lain.
Nilai tukar dapat dibedakan antara lain sebagai berikut.
1) Nilai tukar subjetif, yaitu nilai tukar suatu barang menurut sudut pandang pemiliknya, misal beras ditukar dengan apel.
2) Nilai tukar objektif, yaitu nilai tukar suatu barang yang berlaku 
secara umum berdasarkan barnag itu sendiri, misal sepeda motor dan 
televise.
B. Teori Perilaku Konsumen
Setiap hari kita melakukan pemilihan atau menentukan skala prioritas 
karena kebutuhan tak terbatas, sedangkan sumber daya yang tersedia 
sangat terbatas. Konsep pemilihan ini merupakan perilaku mendasar dari 
konsumen. Konsep dasar perilaku konsumen menyatakan bahwa konsumen 
selalu berusaha untuk mencapai utilitas (utility) maksimal dalam 
pemakaian barang yang dikonsumsinya. Kegunaan (utility) adalah derajat 
seberapa besar sebuah barang atau jasa dapat memuaskan kebutuhan 
seseorang. Kegunaan atau nilai guna suatu barang dapat didasarkan dalam 
hal berikut ini.
1. Nilai guna total (total utility) adlaah kepuasan total yang dinikmati
 oleh konsumen dalam mengonsumsi sejumlah barang atau jasa tertentu 
secara keseluruhan.
2. Nilai guna maksimal (marginal utility) adlaah tambahan kepuasan yang 
dinikmati oleh konsumen dari setiap tambahan barang atau jasa yang 
dikonsumsinya.
3. Nilai guna yang semakin menurun (diminishing return) atau pemenuhan 
secara vertical yaitu nilai guna yang diperoleh konsumen untuk setiap 
tambah konsumsi yang dilakukan pada mulanya meningkat, tetapi sampai 
pada titik tertentu akan mengalami penurunan.
Menurut Herman Henrich Gossen (1818-1859) ekonomi Jerman yang dikenal 
dengan Hukum Gossen I (Hukum kegunaan marginal yang menurun) yang 
bunyinya : jika pemenuhan kebutuhan akan suatu jenis barang dilakukan 
secara terus-menerus, maka rasa nikmatnya mula-mula akan tinggi, namun 
semakin lama kenikmatan tersebut semakin menurun sampai akhir mencapai 
batas jenuh.
4. Nilai guna yang sama atau pemenuhan secara horizontal dikenal dengan 
Hukum Gossen II yang menyatakan bahwa konsumen akan melakukan konsumsi 
sedemikian rupa sehingga nilai guna marginal setiap barang dan jasa yang
 dikonsumsi akan sama, artinya unit terakhir dari masing-masing produk 
yang dikonsumsi memiliki nilai sama.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Konsumsi
1. Pendapatan
Semakin besar pendapatan maka jumlah konsumsi cenderung semakin besar.
Rumus antara pendapatan dan konsumsi.
Keterangan :
Y = pendapatan
C = konsumsi
S = tabungan
Sedangkan kecenderungan menambahkan konsumsi yang dikarenakan adanyan 
tambahan pendapatan (MPC = Marginal Propencity to Consume) dapat 
dirumuskan :
Keterangan :
∆ C = Perubahan jumlah konsumsi
∆ Y = Perubahan pendapatan
Dan kecenderungan menambah tabungan dikarenakan adanya tambahan pendapatan (Marginal Propencity to Save) dirumuskan :
Keterangan :
∆ S = Perubahan tabungan
∆ T = Perubahan pendapatan
Antara MPC dan MPS diperoleh hubungan berikut.
Hubungan pendapat dan konsumsi menurut Engel’s adalah sebagai berikut
“Semakin besar pendapatan, semakin kecil bagian pendapatan itu digunakan
 untuk mengonsumsi barang pokok dan semakin meningkat bagian pengeluaran
 untuk konsumsi barang mental”. Pernyataan ini dikenal dengan istilah 
Engel’s Low,
2. Harga Barang dan Jasa
Secara normal jika harga naik, maka permintaan terhadap barang tersebut 
akan turun dan jika harga barang turun makan permintaan barang tersbeut 
akan naik, kecuali barang tersebut merupakan barang kebutuhan pokok.
3. Kebiasaan Konsumen
Perilaku konsumtif seseorang yang mempunyai kebiasaan belanja secara 
berlebihan yang belum tentu diperlukannya akan meningkatkan gejala 
konsumerisme di masyarakat.
4. Adat Istiadat
Pada acara tertentu yang merupakan adapt istiadat orang di suatu daerah 
akan membutuhkan barang-barang tertentu yang mungkin tidak sama di 
tiap-tiap daerah.
5. Barang Substitusi
Jika harga suatu barang naik, maka banyak konsumen akan beralih ke barang subsitusi untuk memenuhi kebutuhannya.
6. Selera Konsumen
Setiap konsumen mempunyai selera yang berbeda satu dengan yang lain 
dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, sehingga selera akan mempengaruhi 
tingkat konsumsi seseorang.
Perilaku konsumen ada yang bersifat rasional dan irasional.
a. Perilaku konsumen rasional adalah konsumen yang dalam melakukan 
tindakan atau mengonsumsi barang berdasarkan pada akal (nalar) serta 
prinsip ekonomi.
Dasar pertimbangannya sebagai berikut.
1) Produk barang dapat memberikan kegunaan maksimal.
2) Barang tersebut betul-betul dibutuhkan.
3) Kualitas barang terjamin.
4) Harga terjangkau atau sesuai kemampuan.
b. Perilaku konsumen yang irasional yaitu konsumen yang dalam bertindak tanpa pertimbangan, misalnya sebagai berikut.
1) Membeli barang karena merek terkenal.
2) Membeli barang karena ada bonusnya.
C. Produksi
1. Pengertian Produksi
Produksi adalah kegiatan menambah faedah (kegunaan) suatu benda atau 
menciptakan benda baru sehingga lebih bermanfaat dalam memenuhi 
kebutuhan.
Jenis produksi dapat dibedakan sebagai berikut :
a. Produksi Barang
Produksi barang dapat dibedakan atas produksi barang konsumsi dan 
produksi barang modal. Barang konsumsi merupakan barang siap untuk 
dikonsumsi, sedangkan barang modal merupakan barang yang dipergunakan 
untuk menghasilkan barang baru.
b. Produksi Jasa
Produksi jasa dapat dibedakan atas jasa langsung dapat memenuhi 
kebutuhan dan jasa tidak langsung memenuhi kebutuhan, contoh jasa 
langsung adalah dokter, bengkel, dan guru, sedangkan contoh jasa tidak 
langsung adalah perbankan dan perdagangan.
2. Tujuan Produksi
Tujuan produksi antara lain sebagai berikut :
a. Untuk memenuhi kebutuhan konsumen.
b. Berupaya untuk memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya.
c. Menghasilkan barang setenagh jadi guna memenuhi kebutuhan produksi selanjutnya.
d. Meningkatkan produksi nasional dalam rangka meningkatkan kemakmuran rakyat.
e. Memacu tumbuhnya usaha produksi lain sehingga dapat menyerang pengangguran.
f. Meningkatkan pendapatan masyarakat atau pendapatan Negara.
g. Memproduksi barang-barang ekspor berarti meningkatkan sumber devisa Negara.
3. Faktor-Faktor Produksi
Faktor produksi adlaah segala sesuatu yang dibutuhkan untuk memproduksi 
barang dan jasa jenis-jenis faktor produksi antara lain sebagia berikut :
a. Alam (natural resources)
b. Tenaga kerja (labour)
c. Modal (capital)
d. Keahlian (skill) atau sumber daya penguasa
Faktor produksi alam dan tenaga kerja disebut faktor produksi asli, 
sedangkan modal dan keahlian disebut faktor produksi turunan.
1. Faktor Produksi Alam
Faktor produksi alam adalah semua kekayaan yang tersedia di alam yang dapat digunakan dalam proses produksi.
Faktor produksi asli terdiri dari berikut ini.
a. Tanah
b. Air
c. Udara
d. Barang tambang
2. Faktor Produksi Tenaga Kerja
Faktor produksi tenaga kerja adalah faktor produksi insani yang secara langsung atua tidak menjalankan kegiatan produksi.
Tenaga kerja dapat dikelompokkan berdasarkan kualitas dan sifat kerjanya.
a. Tenaga kerja menurut kualitas tenaga kerja
1) Tenaga kerja terdidik, yaitu tenaga kerja yang memerlukan pendidikan 
tertentu sehingga memenuhi keahlian di bidangnya, contohnya dokter dan 
akuntan.
2) Tenaga kerja terampilm yaitu tenaga kerja yang memerlukan kursus atau
 keahlian di bidang tertentu sehingga terampil di bidangnya, contohnya 
montir, sopir dan tukang las.
3) Tenaga kerja tidak terdirik dan tidak terlatih, yaitu tenaga kerja 
yang tidak melalui pendidikan dan latihan, misal tukang sapu.
b. Tenaga kerja menurut sifat kerja
1) Tenaga kerja rohani, yaitu tenaga kerja yang menggunakan pikiran rasa dan karsa, misal guru, konsultan dan pengacara.
2) Tenaga kerja jasmani yaitu tenaga kerja yang menggunakan kekuatan 
fiisk dalam kegiatan produksi, misalnya pengayuh becak dan kuli pasar.
3. Faktor Produksi Modal (Turunan)
Faktor produksi modal adalah benda-benda hasil produksi yang digunakan untuk proses barang dan jasa lain.
Fungsi faktor produksi modal adalah sebagai penunjang dalam mempercepat 
atau menambah kemampuan dalam memproduksi. Modal dapat digolongkan 
berdasarkan sumbernya, berikutnya didasarkan pemilikan dan berdasarkan 
sifatnya.
a. Pembagian modal atas dasar sumber
1) Modal sendiri, yaitu modal yang berasal dari dalam perusahaan sendiri, misal setoran modal dari pemilik.
2) Modal asing, yaitu modal yang bersumber dari luar perusahaan, misal pinjaman dari bank atau hasil penjualan obligasi.
b. Pembagian modal atau dasar bentuk
1) Modal konkret, yaitu modal yang dapat dilihat secara nyata dalam proses produksi, misal mesin, gedung, mobil dan peralatan.
2) Modal abstrak, yaitu modal yang tidak memiliki bentuk nyata tetapi 
mempunyai nilai bagi perusahaan, contoh hak paten, hak merek.
c. Pembagian modal atas dasar pemilikan
1) Modal individu (perorangan), yaitu modal yang sumbernya dari 
perorangan dan hasilnya menjadi sumber pendapatan bagi pemiliknya, misal
 sewa rumah, bunga tabungan.
2) Modal masyarakat (umum), yaitu modal yang dimiliki oleh pemerintah 
dan digunakan untuk kepentingan umum dan digunakan untuk kepentingan 
umum dalam proses produksi misal pelabuhan, pasar, rumah sakit umum.
d. Pembagian modal menurut sifat
1) Modal tetap, yaitu jenis modal yang dapat digunakan secara berulang-ulang, misal mesin, bangunan pabrik.
2) Modal lancar, yaitu modal yang habis digunakan dalam satu kali proses produksi, misal bahan baku.
4. Faktor Produksi Keahlian (Skill) atau Kewirausahaan
Faktor produksi keahlian (skill) atau kewirausahaan adalah keahlian 
seorang pengusaha untuk mengelola faktor-faktor produksi secara efektif 
dan efisien dalam menghasilkan barang dan jasa. Hal-hal pokok yang harus
 dikuasai pengusaha dalam melakukan kegiatan produksi yaitu sebagai 
berikut.
a. Planning atau perencanaan
Planning mencakup penetapan tujuan, penyusunan strategi, rencana modal 
dan biaya, strategi bisnis, visi dan misi, serta kebijakan alternative.
b. Organizing atau pengorganisasian
Mencakup pengelolaan semua sumber daya yang ada untuk mencapai tujuan 
perusahaan yang meliputi struktur organisasi, spesialisasi kerja, 
hubungan kerja.
c. Actualing atau Pengarahan
Mencakup pengarhaan dan bimbingan serta motivasi terhadap karyawan dalam
 menjalankan tugas masing-masing meliputi pengawasan tugas pekerjaan.
d. Controlling atau Pengawasan
Mencakup kesesuaian pelaksanaan pekerjaan dengan tujuan perusahaan terhadap pekerjaan masing-masing bagian.
Perilaku Produsen
Teori perilaku produsen mempelajari bagaimana seorang produsen memilih 
kombinasi faktor-faktor produksi yang akan digunakan untuk menghasilkan 
sejumlah barang (produk) dan jasa dengan biaya serendah-rendahnya.
Tabel diatas menunjukkan ketika 
menggunakan 1 orang tenaga kerja. Jagung yang dihasilkan sebesar 2.000 
kg, kemudian pada penggunaan 2 orang tenaga kerja jagung yang dihasilkan
 meningkat menjadi 2.500 kg, msekamkin banyak te naga kerja yang 
digunakan produksi jagung dihasilkan juga semakin meningkat. Namun 
kondisi ini tidak berlangsung terus. Pada saat jumlah tenaga kerja yang 
digunakan sebanyak 9 orang produksi jagung sudah maksimal, ketika tenaga
 kerja ditambah menjadi 10 orang jagung yang dihasilkan justru menurun 
sebesar 50 kg. hubung ini dapt dilihat dari grafik berikut ini.
Bila dihitung produk marginal dari tenaga kerja pertam sampai tenaga 
kerja ke-9, kemudian diplat masing-masing produksi tersebut, maka akan 
diperoleh karya produk marginal seperti gambar berikut. Menurut nilai 
marginal utility inilah yang menunjukkan berlakunya The Law of 
Diminishing Marginal Utility.
Pelaku Ekonomi
Pelaku ekonomi dapt dibedakanmenjadi 4 kelompok antara lain sebagai berikut
a. Rumah tangga keluar
b. Perusahaan
c. Pemerintah
d. Masyarakat luar negeri
5. Rumah Tangga Keluarg
Rumah tangga keluarga adalha asuatu rumah tangga yang menggunakan 
pendaptan atau kekayaan dengan cara tertentu untuk memenuhi 
kebutuhannya. Kegiatan rumah tangga meliputi berikut ini.
a. Memiliki dan menyediakan faktor produksi.
b. Memperoleh imbalan balas jasa atas penyerahan faktor produksi yang berupa sewa, upah, bunga dan laba.
1) Sewa (rent) adalah balas jasa yang diterima rumah tangga karena telah
 menyewakan tanahnya kepada pihak lain, misal perusahaan.
2) Upah adalah balas jasa yang diterima rumah tangga karena telah 
mengorbankan tenaganya untuk bekerja pada perusahaan dalam produksi.
3) Bunga adalah balas jasa yang diteirma dari perusahaan karena telah 
emnggunakan sejumlah dana untuk modal usaha persuaahan dalam kegaitan 
produksi.
4) Laba (provit) adalah balas jasa yang diterima karena telah 
mengorbankan tenaga dan pikirannya mengelola perusahaan, sehingga 
kegiatan ekonomi dapat terlaksana.
Peranan rumah tangga konsumen sebagai berikut
1) Rumah tangga berperan sebagai pemasok faktor produksi pada perusahaan untuk kegiatan produksi.
2) Rumah tangga sebagai pemakai (konsumen) barangdan jasa yang dihasilkan perusahaan lain
6. Perusahaan
Perusahan adalah rumah tangga ekonomi yang memenuhi kebutuhan dengan 
cara menghasilkan barang-barang dan jasa atau melakukan kegiatan 
produksi.
Peranan perusahaan dalam kegiatan ekonomi
a. Sebagai produsen yaitu dengan menghasilkan barang dan jasa yang di 
butuhkan oleh rumah tangga, keluarga, pemeirntah bahkan masyarakat luar 
negeri.
b. Sebagai distributor yaitu sebagai penyalur barang dalam rangka 
melayani kepentingan konsumen agar barang yang dibutuhkan tepat waktu 
dan tepat sasaran.
c. Sebagai agen pembangunan, kegiatan perusahaan ini ditujukan untuk meningkatkan produksi melalui penelitian dan pengembangan.
7. Pemerintah
Pemerintah adalah pelaku ekonomi yang melakukan kegiatan mengatur 
kehidupan ekonomi baik konsumen, produsen, dan distribusi agar 
kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat dapat ditingkatkan. Peranan 
pemerintah dalam kegiatan perekonomian antara lain sebagai berikut :
a. Pengaruh sebagai pengatur
Pengaturan kegaitan ekonomi oleh pemerinah dapt ditempuh melalui peraturan perundang-undangan disertai tindakan nyata.
b. Pemerintah sebagai pengontrol
Sebagai pengontrol kegiatan ekonomi pemerintah mempunyai bank sentral yang berfungsi mengawasi lalu lintas keuangan.
c. Pemerintah sebagai pengusaha
Pemerintah memiliki alat pemaksa bagi terselenggaranya ketertiban dalam 
masyarakat. Pemerintah menitikan alat pengadian bagi terselenggaranya 
keadilan bagi seluruh rakyat.
d. Pemerintah sebagai konsumen
1) Pemerintah dapat bertindak sebagai produsen untuk menghasilkan barang
 dan jasa yang menyangkut kepentingan orang banyak. Kegiatan ini 
dilakukan melalui BUMN dan BUMD.
2) Pemerintah bertindak sebagai investor dimana pemerintah sebagai 
penanam modal baik seluruhnya atua sebagian pada perusahaan-perusahaan 
yang beroperasi di Indonesia.
D. Arus Lingkaran Kegiatan Ekonomi
Arus lingkaran kegiatan ekonomi atau circular flow diagram menggambarkan
 kegiatan ekonomi yang terus menerus berputar dan menghubungkan antara 
satu pelaku ekonomio dengan pelaku ekonomi lainnya. Pada dasarnya pelaku
 kegaitan ekonomi terdiri atas Rumah Tangga Konsumen (RTK) dan Rumah 
Tangga Produsen (RTP). Sehingga apabila digambarkan dalam bentuk bagan 
arus barang dan arus yang akan nampak sebagai berikut :
Penjelasan dari gambar di atas adalah sebagai berikut
1. Rumah tangga konsumen sebagai penghasil faktor-faktor produksi (alam,
 tenaga kerja, modal dan skill) menjualnya ke pasar faktor produksi. 
Dari pasar faktor produksi, rumah tangga produsen membeli/menggunakan 
faktor produksi.
2. Rumah tangga produsen memberikan/membayar balas jasa faktor produksi dengan uang (berupa sewa, upah, bunga dan laba)
3. Rumah tangga konsumen yang menggunakan balas jasa yang diterimanya 
untuk membeli barang dan jasa yang dihasilkan rumah tangga produsen.
4. Rumah tangga produsen akan menyerahkan barang/jasa yang diproduksinya kepada rumah tangga konsumen melalui pasar barang/jasa.
Dengan demikian nomor 1 dan 4 merupakan arus faktor produksi dan barnag, sedangkan nomor 2 dan 3 merupakan arus uang.
Dalam skala yang lebih luas, arus lingkar kegiatan ekonomi akan nampak 
seperti di bawah ini. Pada dasrnya bagian di atas menggambarkan peranan 
masing-masing pelaku ekonomi.
Pada dasarnya gambar di atas menggambarkan peranan masing-masing pelaku ekonomi yaitu sebagai berikut :
1. Rumah Tangga Konsumen (RTK) yang menghasilkan faktor-faktor produksi 
menjualnya ke pasar produksi. Sebagai balas jasa akan diterima uang 
berupa sewa, upah, bunga dan laba. Dari penghasilannya, RTK akan 
membelanjakan uang untuk membeli barang dari pasar barang, membayar 
pajak kepada pemerintah atau membeli impor. Selisih dair penghasilan 
dengan pengeluarannya digunakan untuk ditabung.
2. Rumah Tangga Produsen (RTP) membeli faktor-faktor dari rumah tangga 
dan memberikan uang sebagai balas jasa rumah tangga. Selanutnya 
eprusahan memproduksi barang/jasa dan dijual ke pasar barang atau 
ekspor.
3. Pemerintah memperoleh pendapatan dari penerimaan pajak pribadi, pajak
 usaha, bea masuk, dan sumber lain. Pendapatan ini digunakan pemerintah 
untuk membangun negara dengan cara belanja barang, membayar gaji pegawai
 negeri, memberikan subsidi, dan lain-lain.
4. Rumah tangga luar negeri dalam bidang ekonomi melalui kegiatan ekspor
 dan impor serta kegiatan lain yang menguntungkan tiap Negara.
E. Peran Konsumen dan Produsen
1. Peran Produsen
Produsen bias saja pemerintah, rumah tanga, perusahaan, atau masyarakat 
luar negeri. Peran produsen dalma sebuah perekonomian sangat penting, 
yaitu memproduksi barang dan jasa. Barang dan jasa yang diproduksi 
haruslah yang benar-benar bermanfaat dan tidak melanggar peraturan yang 
berlaku. Artinya, produsen tidak boleh memproduksi barnag atua jasa yang
 tidak bermanfaat atau bahkan merusak kehidupan konsumen, seperti 
minuman keras dan ganja. Secara lebih terinci peran produsen sebagai 
berikut.
a. Memproduksi barang dan jasa
Barang dan jasa yang diproduksi haruslah barang dan jasa yang diinginkan
 konsumen. Dalam memproduksi barang dan jasa produsen selalu 
memperhitungkan biaya produksi dan menghubungkannya dengan keuntungan 
yang diperoleh.
b. Menyerap tenaga kerja dan mengurangi pengangguran
Untuk melakukan produksi dibutuhkan tenaga kerja. Tenaga diperoleh dari 
pasar input yang setiap tahun selalu bertambah jumlahnya. Namun 
pertambahan ini tidak diikuti oleh terbukanya kesempatan kerja yang 
lebih banyak sehingga menyebabkan pengangguran. Dalam hal ini produsen 
bisa mengurangi pengangguran dalam dalam proses produksi barang dan 
jasa.
c. Meningkatkan pendapatan masyarakat dan Negara
Produsen membayarkan upah, gaji, dan bentuk pembayaran lainnya kepada 
beberap pihak yang terlibat dalmaproses produksi. Pembayaran ini 
merupakan pendapatan bagi pihak-pihak yang terlibat tersebut. Dengan 
pendapatan tersebut berarti produsen berperan dalam meningkatkan 
pendapatan masyarakat dan pada akhirnya meningkatkan pendapatan Negara.
d. Meningkatkan kepedulian social
Produsen dapat berperan dalam meningkatkan kepedulian social dengan cara
 ikut berpartisipasi dalam memberikan bantuan terhadap korban gempa, 
tsunami, dan bencana alam lainnya.
e. Meningkatkan kemakmuran
Produksi merupakan salah satu pertanda kemakmuran. Makin banyak produksi
 yang dilakukan makin makmur suatu Negara. Jadi, konsumsi harus selalu 
bisa memperbesar kapasitas produksinya agar kemakmuran masyarakat dapat 
diwujudkan.
2. Peran konsumen
Konsumen juga bisa terdiri dari rumah tangga, pemerintah, dan masyarakat
 luar negeri. Akan tetapi, konsumen terbesar berasal dari rumah tangga. 
Dengan demikian dapat kita identikan peran konsumen dengan peran rumah 
tangga, peran konsumen antara lain sebagai berikut
a. Sumber tenaga kerja
Rumah tangga merupakan sumber tenaga kerja bagi proses produksi yang 
dilakukan produsen. Dengan adanya tenaga kerja proses produksi dapta 
dilaksanakan dengan baik.
b. Sebagai pengonsumsi barang atau jasa
Barang dan jasa yang dihasilkan produsen dikonsumsi oleh konsumen. 
Dengan demikian barang atau jasa berguna karena mampu memenuhi keinginan
 konsumen.
http://wardayadi.wordpress.com/materi-ajar/kelas-x/kegiatan-ekonomi-konsumen-produsen/